¤ Alhamdulillah. Tak terasa kita berada di sepertiga akhir Ramadhan. Sebentar lagi Ramadhan akan berlalu dan entah tahun depan kita kembali disapa lagi atau tidak.
¤ Ramadhan adalah bulan madrasah. Madrasah kesabaran, madrasah doa, dan lainnya.
¤ Adalah madrasah doa, bulan Ramadhan ini. Dalam ayat-ayat perintah puasa di surah Al-Baqarah, yakni ayat 184-187, Allah memberi satu ayat khusus yang kita diperintahkan untuk berdoa yakni ayat 186. "Berdoalah" kata Allah, "Akan Aku kabulkan".
¤ Dalam hadits dikatakan, jikalau doa tidak mengandung dosa dan memutus silaturrahim maka jawaban dari doa pasti ada diantara 3 jawaban:
1. Allah kasih apa yang kita minta
2. Allah tunda dulu balasannya, dan akan diberikan di akhirat
3. Allah hindarkan kita dari musibah
Maka mengapa masih enggan untuk berdoa?
¤ Dalam hadits lain, orang yang paling lemah adalah orang yang paling malas berdoa.
¤ Umar bin Khaththab pernah mengatakan: Aku tidak terbebani dengan urusan dikabulkannya doa, yang jadi beban adalah doa itu sendiri. Kalau aku tidak bisa berdoa, maka itu yang menjadi beban.
¤ Sebab seseorang masuk surga bukan karena amalnya tapi karena Allah memaafkan kesalahan dan dosanya. Oleh karenanya, berdoalah banyak minta maaf dan ampun pada Allah. Utamanya di waktu-waktu mustajab untuk berdoa. Juga perbanyak di malam laylatul-qadr, dengan mengucapkan doa "Allaahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fuannii".
¤ Teruslah berdoa, karena doa dan bala (musibah) akan selalu beradu hingga hari kiamat.
Wallahu a'lam.
Ini sedikit faedah dari ceramah ustadz SRB di malam 21 kemarin, dgn sedikit penyesuaian. Mudah-mudahan memotivasi kita semua untuk terus-menerus berdoa. Barakallaahu fiikum...
_____
Sby, 22 Ramadhan 1438 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar