Blogger Widgets
..:: Galau?! Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang ::..
Tampilkan postingan dengan label Nota Pembelajar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Nota Pembelajar. Tampilkan semua postingan

Jumat, 26 Juli 2019

Al-Imtihan Al-Akhir fi Ma'had Umar bin Khattab Surabaya


Alhamdulillah bini'matihi tatimmu ash-shalihat..

Sangat senang hari ini. Tadi adalah hari terakhir ujian di Ma'had Umar untuk Program D2 Bahasa Arab. Atas izin Allah setelah 2,5 tahun belajar, alhamdulillah banyak ilmu baru yang didapatkan, khususnya tentang ilmu Nahwu dan Sharaf.

Kedua ilmu ini adalah ilmu yang paling mendasar ketika seseorang ingin memahami atau mencicipi keindahan bahasa Arab. Namun keduanya harus ditunjang dengan perbendaharaan mufradat (kosakata).

Ilmu Nahwu-Sharaf atau grammar-nya bahasa Arab merupakan pola-pola umum. Akan lemah penguasaan bahasa bagi seseorang jika mengetahui pola tapi kurang dalam perbendaharaan mufradat (vocabulary).

Guru hanya memberikan kita kunci dan tidak memberikan kita seluruh ilmu. Kita harus menggunakan kunci itu, yakni pengetahuan dasar yang sudah ada, untuk membuka pintu gudang-gudang ilmu yang lebih besar. Jika kita tinggal diam maka tidak ada manfaatnya kunci tersebut.

Tugas seseorang setelah mengetahui kaidah Nahwu-Sharaf adalah belajar dan terus belajar, dengan membaca dan mendengar, sering membuka mu'jam, sehingga dengan itu pengetahuannya bertambah dan pastinya mau tidak mau mufradat-nya juga bertambah.

Sesungguhnya tujuan kita mempelajari bahasa Arab adalah untuk mempelajari agama kita, karena sumber-sumber agama kita seluruhnya berbahasa Arab. Maka hendaknya setiap muslim untuk berusaha mempelajarinya. 

Semoga bermanfaat dan menambah motivasi...

Sebuah doa sekaligus nasihat berharga dari seorang teman

Para teman sekelas di hari terakhir
____

Wiyung - Surabaya, 24 Dzulqa'dah 1440 H/26 Juli 2019
~WA

Minggu, 07 Januari 2018

DLDS#2

Assalamu’alaikum.. Hai hai kayfa halukum??
Alhamdulillah bini'matihi tathimmushshalihat, alhamdulillah atas nikmat Allah yang sangat banyak ini, harus selalu kita syukuri. Semoga shalawat dan salam selalu tercurahkan atas suri teladan kita nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan juga keluarganya serta sahabat-sahabatnya sekalian..

Kali ini ane sedikit ingin bercerita tentang p'jalanan ane ke Pesantren Darush Sholihin atau Rumaysho.Com, semoga ada manfaatnya dan dapat menggugah semangat kita untuk lagi dan lagi terus mendekat kepada Islam.

Jadi tahun lalu itu (padahal baru sepekan yang lalu btw) Jumat tanggal 15 Desember 2017, ane dapat BC untuk kegiatan Daurah Liburan Darush Sholihin #2 atau selanjutnya kita sebut DLDS#2. Ane dapat BC-an itu kira-kira 2 jam sebelum pendaftaran ditutup. Jadi langsung aja ane daftar.. Jreng-jreng.. Setelah itu akhirnya dibalas, dan oleh panitia ane disuruh mengisi kasunggapan terhadap persyaratan-persyaratan yang ada. Lalu ane centangin semua persyaratannya dari atas sampe bawah hingga terakhir adalah 'Tanda Tangan Orang Tua/Keluarga'. Lha,, buntu, gimana ini? Akhirnya ane chat panitianya piye iki tapi tidak ada tanggapannya. Beberapa waktu kemudian, akhirnya ane nekat pake tanda tangan sendiri dan nama sendiri di bawahnya huhu.. B) Sebenarnya ini kelucuan yang tidak lucu.. Akhirnya ane tinggal tunggu pengumuman hari Ahad jam 8 via chat dari panitia, loloskah atau tidak. Doa juga dikencengin berharap ane lolos..

Hari Ahad... Sudah jam 8. Tapi chat japri dari panitia belum juga muncul. Siang, sore, malam, hingga menjelang tidur, tapi belum juga muncul. Rada-rada galau.. “Wah ga lolos ini..” gumam ane dalam hati. Ya sudahlah mungkin belum rejeki di kesempatan lain dicoba lagi wes. zzz...

Eh.. Seninnya jam 11 ada chat masuk “Selamat antum diterima mengikuti Dauroh Liburan DS. Silahkan hadir dan semoga dimudahkan Allah.” Alhamdulillaah.. so wonderful! :D

Salah satu alasan ane ingin ke tempat ini, Pesantren Darush Sholihin (DS), disamping pesantren ini memegang metode salaf yang mengajak kepada kemurnian Islam, juga kemarin lagi santer kalau ta’lim rutin di sini sering dihadiri ribuan orang-orang desa meskipun hujan. Sungguh semangat yang luar biasa dari orang-orang desa.. Sebelum lanjut, lihat dulu video yang satu ini biar anda nangis-nangis dulu: https://www.youtube.com/watch?v=y0fncbasUOw (DS Info : Anda Akan Menangis Melihat Semangat Warga Desa Mencari Ilmu)

Nah sekarang sudah tobat kan? Yuk lanjut lagi...

Sabtu, 08 Juli 2017

Silaturrahim ~ Safari Ambam

Alhamdulillah.. Lebaran kali ini terasa lapang, bisa safari ke teman2 asrama UKKI yang jauh-jauh rumahnya.

Kisah ini hanya untuk dokumentasi perjalanan saja, diingat-ingat suatu saat bahwa lu gua pernah saling mengunjungi. Eeaa apaan.. 'Coz bumi ini luas untuk di tapaki banyak orang, maka tidak apalah kita saling menapaki bumi. ^^

Misi 1: JOMBANG (Sukses)
Berangkat ba'da shalat isya dari kampus tertjintah. Aelah alay lu bro. Cukup cukup.! Alhamdulillah akhirnya kita tiba di rumahnya adik Muhammad Musyaffaq, jurusan PM-PKn 2015 saat jam set. 11. Sudah malam ya? Tiba disana,, kita disuguhi makanan yang tidak habis-habisnya keluar terus dari dalam rumahnya. Masyaallah.. Selesai itu, kita pamit melanjutkan petualangan. Alhamdulillah.. Semoga Allah membalas kebaikannya, ibu bapak, dan keluarganya semua.

Misi 2: SRAGEN (Sukses)
Habis dari misi 1, langsung kita otw lagi ke Sragen, Jateng. Nyampai sana jam 6 pagi.. Jauh juga ya.. Tapi nda papa, sampailah kita di rumahnya adik Muhammad Azhar, jurusan Teknik Elektro 2015. Di kampung ini, Desa Kliwonan Kec. Pasaran, ternyata tempat produksinya batik Brotoseno. Sret, habis makan pentol dan sarapan, kita diajak sama bapaknya untuk keliling ke tempat produksi batik. Alhamdulillah. Pengalaman pertama nih saya pribadi lihat tempat produksi batik.. Apalagi saat itu ada produksi batik tulis. Ternyata prosesnya lama dan butuh kesabaran ya. Pantas saja harganya mahal.. Habis dari situ kita kembali ke rumah untuk pamitan.. Satu pesan bapaknya Azhar yang pengen saya tulis dan sudah sering kita dengar, tapi saya lupa artinya yang bagian akhir: "Ing ngarso sung tulodo, tut wuri handayani." (artinya cari di google ya hehe). Alhamdulillah..

Rabu, 10 Mei 2017

Jika Sesuatu itu Milik Kita

Jika sesuatu itu milik kita, sesulit apa pun jalannya, seberat apa pun rintangannya, pasti tetap akan menjadi milik kita, karena itu adalah milik kita...

Tetapi, jika sesuatu itu bukan milik kita, walaupun mudah jalannya, walaupun bersusah payah kita untuk mendapatkannya, maka itu tidak akan pernah menjadi milik kita, karena itu memang bukan milik kita...

Segala sesuatu sudah ditetapkan. Dan akan berjalan sebagaimana takdirnya. Tetap usahakan yang terbaik, karena kewajiban kita ialah berusaha sebaik mungkin.

Ramadhan tinggal beberapa hari lagi sob. Sudah buat list
 Resolusi Ramadhan?? Ayo buat!

_______

@Kapal Feri, di Selat Madura
Rabu, 14 Sya'ban 1438 H/10 Mei 2017


Kamis, 23 Februari 2017

Pesan Ikhlas, Perbaiki Niat, dari Dosen Ma'had Umar

Pagi tadi sampai siang kami diberi kesempatan mengikuti orientasi mahasiswa baru Ma'had Umar bin Khattab Surabaya. Dalam kegiatan tersebut berisi pengenalan tentang ma'had, program-programnya, kegiatan, kemahasiswaan, dan sebagainya. Dari awal hingga akhir, yang seringkali disinggung adalah tujuan atau niat belajar mahasiswa apa. Perbaiki kalau masih salah. Luruskan kalau masih bengkok. 

Sampai pada sesi ta'aruf dan tasyji', setiap dosen/ustadz memperkenalkan dirinya dan pesan-pesannya kepada mahasiswa baru. Hampir setiap dosen menyarankan untuk memperbaiki tujuan awal kuliah di ma'had. Sampai akhirnya pada satu dosen di sesi tersebut mengatakan dengan tegas di tengah ucapannya, "TULIS DI JIDATMU: KE MA'HAD UMAR APA YANG KAMU CARI?". Maaf kami tulis balok agar mudah dibaca dan dipahami nadanya kira-kira bagaimana. Kalimat tersebut ditujukan agar mahasiswa tidak salah niat untuk belajar. 

Jujur kami sangat berterima kasih diingatkan seperti itu. Agar niat yang terpatri untuk belajar tidak semata-mata untuk tujuan yang semu. Harusnya menjadikan kuliah itu sebagai bentuk ibadah, begitu kira-kira pesan salah satu dosen.

Sejatinya kalimat tersebut harus digunakan di setiap keadaan yang ada di sehari-hari "TULIS DI JIDATMU: .......titik.....titik.................... APA YANG KAMU CARI?" agar apa yang kita lakukan tidak salah niat, tidak berakhir dengan sia-sia. Karena kalau niat salah maka perbuatan meskipun benar maka akan menjadi salah.. Dan perbuatan tidak bernilai bisa jadi sangat berharga hanya karena niat.. Ketahui bahwa menjaga agar niat itu lurus adalah sesuatu yang sulit. Bahkan sekelas Imam Sufyan Ats-Tsauri radhiyallahu 'anhu pernah berkata "Tidak ada yang lebih susah untuk aku obati melebihi niat. Karena ia selalu terbolak-balik." Nah, bagaimana lagi dengan kita.. Laa haula wa laa quwwata illa billah.

Semoga Allah memudahkan kita dalam mengikhlaskan niat. Semoga yang sedikit ini ada manfaatnya. Wallahu waliyyuttaufiq..

_______

Surabaya, 27 Jumadil 'Ula 1438 H/23 Februari 2017

Selasa, 31 Januari 2017

Contoh PKM-GT Lolos Didanai Dikti 2016

Bismillah...
Bagi teman2 mahasiswa yang mungkin butuh contoh PKM-GT, mungkin PKM berikut bisa dijadikan contoh. Kalau teman2 bingung menemukan ide, ingat salah satu prinsip dasar membuat PKM. Apa itu? 
Lakukan ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Namun kalau bisa tanpa ATM, malah lebih bagus. :D



Surabaya, 31 Januari 2017
~WA

Ganbatte!!!
Semoga berhasil, jangan lupa banyak berdoa...

Minggu, 11 September 2016

PPL Pun Berlalu


Berjalan 1 bulan lebih 3 pekan, akhirnya usai sudah perjuangan di Madura ini, 18 Juli - 9 September 2016 (tissu mana tissu..). Pulang balik Surabaya-Bangkalan meskipun kost merupakan pengalaman menarik sekaligus meletihkan. Menyeberangi Suramadu atau berlayar dengan Ferry ibarat dua kabel konektor penghubung Surabaya dan SMAN 1 Kamal yang kerap ku lalui.

Kebetulan di saat yang sama ada 3 universitas yang melakukan PPL di sekolah ini, yaitu Unesa (16), STKIP Bangkalan (15), dan UTM (±10). UTM baru masuk saat Unesa dan STKIP sudah mau pamitan. Akhirnya sekarang sendiri mereka.. Ada banyak cerita yang terukir disini. Yang baik ataupun yang jelek, semua ada.. 

Izinkan aku membagikan satu saja cerita dari sana, ringkas. Mudah-mudahan kita tidak kalah dengan anak ini. Seorang anak kelas X. Baru masuk SMA. Ketika itu, waktu ujian Bab 1 tentang Pengukuran. Anak ini beberapa kali bertanya kepadaku dengan soalnya. Di saat yang sama, tidak pernah ku lihat dia bertanya kepada teman di sampingnya..

Saat nilai ujian telah dibagikan kembali kepada masing-masing siswa.. Aku pun melihatnya dengan wajah sedikit cemberut. Memang nilainya agak lebih rendah dibanding temannya. Tapi nilai seperti itu tetap lulus dan juga tidak pas-pasan. Nilainya 88 kalau tidak salah.

Lalu kutanyakan, kenapa? Oh, karena nilainya ternyata.. yang bila dibandingkan temannya, nilainya lebih rendah. Lalu ku katakan kepadanya bahwa tidak masalah nilaimu rendah, gapapa, yang penting kamu sudah jujur. Gurunya juga tahu kok kalau siswa ini yang jujur, ini yang tidak. Lalu, apa jawabnya? "Iya pak, jujur harus nomor satu.." Jawabnya sembari tersenyum.

Kerreeen, siip.. Anak kayak gini yang sangat diharapkan merubah wajah bangsa ke arah yang lebih baik. Teruskan apa yang kau nomor satukan itu dalam hari-harimu kedepannya.. Ganbatte!

Itu saja mungkin, sedikit yang bisa ku tulis disini, atas pengalaman PPL selama hampir 2 bulan di SMAN 1 Kamal, Kabupaten Bangkalan. Seperti halnya belajar, mengajar ataupun mendidik, harus banyak mengambil pelajaran dari setiap proses. Prosesnya trial error trial error trial error begitu terus hingga trial error itu tidak muncul lagi dan kita menjadi pribadi yang lebih kokoh. Seperti halnya pedang, yang ditempa dulu di atas bara api dan ditumbuk-tumbuk, lalu diasah berulang kali baru kemudian menjadi pedang yang tajam..

Beberapa foto di hari terakhir:
Penutupan bersama STKIP Bangkalan
Sampai jumpa pulau Madura
Jembatan Suramadu dari Ferry
Ada juga tumpahan minyak di laut :D
Sekian, maafkan kami,
Pendidik yang baru belajar cara mendidik, yang masih proses trial error..

Salam dari kami, _Yang Belajar Menjadi Pendidik_  
Di sore hari menjelang 'Idul Adha
Surabaya, 11 September 2016

Mahasiswa Fisika Unesa 2013

Jumat, 19 Agustus 2016

Maaf, Bapak Salah Dengar_ (Funny Story)

Di suatu pagi yang cerah..
Seorang guru mengajar materi bunyi dawai dan pipa organa..


Guru: 
*Menerangkan materi dawai dan pipa organa di papan tulis* Oke, silahkan ditulis.

Siswa: *Menulis*

Lalu seorang siswa kemudian bersuara dan ternyata ia bertanya..

Siswa : Pak, kalau menikah itu bagaimana pak?

Guru : [Dalam hati: Anak ini kok pertanyaannya bahas yang lain?] Iya, boleh. *Guru menimpali*
Perhatikan dek, semuanya. Ada yang bertanya, "kalau menikah itu bagaimana..."..

Siswa : Hahaha.. *siswa pada tertawa*

Guru : [Kok semuanya ketawa?] Iya.. Apa pertanyaannya tadi? [Biar pertanyaannya diulang, biar jelas]

Siswa : Kalau harmonika itu bagaimana pak (pipa organa terbuka atau tertutup)?

Guru : [Waduh, saya salah dengar] *ikut menahan tawa* Oh. Iya. Baik. Jawabannya adalah bla..bla..bla...

~~Efek kurang fokus, ketika kata "harmonika" mirip "kalau mau nikah".. Butuh energen mungkin.. :D ~~

Diangkat dari kisah nyata saat PPP.. 
Kurang lebih dialognya seperti itu. 
-_-
Hei kalian, apa kabar? ^^

_____

19/8/2016
-CagurF-

Kamis, 11 Agustus 2016

GLS vs GGS

Akhirnya baru muncul lagi nih, setelah ane membulatkan tekad tidak nge-blog sampai RPP kelar..
Beli secangkir kopi dan sebungkus kacang telor, untuk mendapatkan 8 sandi berharga..waktunya online. Ok sob.. Jadi gini... Mbahas apa ya? Kita bahas GLS dwh.. Semoga memotivasi.

Meskipun namanya K-13 (Kurikulum 2013) tapi sampai saat ini, tahun 2016, masih banyak sekolah yang baru merintis penggunaannya. Yang namanya produk, pastilah ada plus minusnya. Satu hal yang plus plus menurut ane. Apa itu? GLS. Meskipun judulnya mirip judul sinetron GGS, Ganteng-Ganteng Singa, namun bukan itu. GLS jauh berbeda dari GGS. GGS menjadikan manusia alay dan lebay sedangkan GLS menjadikan manusia pandai dan berwawasan. Just for joke! But true.. iya beneran..

GLS adalah Gerakan Literasi Sekolah. Sebuah gerakan produk K-13. Di dalam GLS ini, ada beberapa program. Salah satunya adalah membaca buku atau referensi atau bacaan terserah 15 menit perhari. Goalnya adalah agar peserta didik terbiasa membaca, memiliki wawasan yang luas, dan menjadikan budaya membaca sebagai suatu kebutuhan. 15 menit saja yang penting rutin tiap hari. Membaca beberapa halaman buku sekitar 15 menitan tiap hari secara rutin dan kontinyu jauh lebih baik daripada membaca satu buku langsung habis tapi setahun sekali.. 

Beberapa tahap agar budaya literasi ini berhasil. Dan kesemua tahap itu berjenjang. Misalnya saja pada tahap Pembiasaan. Pada tahap ini ada beberapa langkah. Pertama, peserta didik hanya dibebankan membaca. Intinya membaca thok, tidak ada penekanan apakah harus paham atau tidak dengan yang dibacanya (agak lucu juga). Setelah dibiasakan membaca, maka masuk ke langkah berikutnya, yaitu memahami bacaan. Peserta didik diarahkan agar dapat memahami bacaannya. Lalu, setelah mampu memahami bacaannya, efeknya adalah muncul percaya diri pada peserta didik. Peserta didik akan percaya diri karena memiliki pengetahuan berdasarkan apa yang sudah didapatnya dari membaca. Ketiga langkah tersebut diulang-ulang seiring berjalannya waktu. Setelah nyaman dengan kondisi tersebut, lalu masuk ke langkah terakhir di Tahap Pembiasaan, yaitu membaca adalah dibutuhkan. Kalau siswa sudah merasa percaya diri dengan wawasan yang didapatkan dari kegiatan membacanya maka membaca akan menjadi suatu kebutuhan untuknya. Siswa akan merasa butuh bacaan, butuh tambahan pengetahuan setiap harinya. 

Kalau budaya literasi ini berhasil, wah hebat. Nanti kalau ada OSN, guru tidak perlu mencari-cari lagi siswa untuk ikut. Tapi siswanya yang berlomba-lomba mendaftar. Bahkan mungkin saking banyaknya yang pengen ikut, akan diseleksi untuk ikut OSN. Namun, itu tidak hanya untuk siswa. Untuk guru pun demikian. Bahkan guru dituntut untuk memberi contoh budaya literasi ini kepada siswa. 15 menit saja!

*Sedikit pelajaran dari sosialisasi Kurikulum 2013 di SMAN 1 Kamal Bangkalan, 23 Juli 2016.

_____

Madura, H-6 HUT RI Ke-71
Di kost samping warung kopi

Kamis, 21 Juli 2016

Catatan MTQ-MR Jatim IV

Di sini, Universitas Trunojoyo Madura, Bangkalan, Pulau Madura, banyak pelajaran dan motivasi yang bisa ane ambil. Bergabung bersama kafilah Unesa di MTQ-MR IV, suasana kekeluargaannya begitu terasa, dengan teman-teman yg putra. Saya tidak ingin menceritakan banyak ceritanya, karena sebenarnya cerita kalian tidak lebih sedikit dari ceritaku disini. Hanya yang ingin ane tulis disini adalah bagaimana mereka-mereka yang berprestasi itu bisa membuatku berpikir, apa bedanya diriku dan diri mereka?

Lomba debat bahasa Inggris adalah yang memancing ane untuk menulis ini, dan setelah ini harus pula memacu diri bagaimana bisa seperti mereka. Tidak untuk berdebat menggunakan bahasa internasional itu, haha, bukan. Tapi, hanya ingin bisa berbicara lancar dan paham dengan apa yang dikatakan lawan bicara. Itu saja. Doakan saudaramu ini ya..

Mas David dan Mas Landry, 2 orang ini telah dua tahun bersama ane di MTQMN lalu dan MTQMR tahun ini. Mereka keren! Dan peserta lain juga.. Ketika berbicara itu loh, omongannya seperti air yang dituang dari gelas begitu saja. Seakan tidak dipikir lagi apa yang perlu diucapnya. Tinggal memikirkan alur penyampaian gagasannya. Haha, ya begitulah terlihat ketika lomba debat.. Adapun ane, haha jauuuuh, dipikir dulu baru bisa ngomong. Itupun sering salah..

Kok bisa kira-kira? Padahal ane dan mereka sama-sama orang Indonesia, sama-sama berbahasa Indonesia, sama-sama punya 24 jam, sama-sama makan nasi, sama-sama minum air, umur juga ga beda jauh. Pasti ada yang berbeda nih. Ane menduga jawabannya adalah karena mereka sering latihan dan lingkungan yang dikondisikan. Berangkat dari sana kemudian terbentuklah kebiasaan. Kebiasaan membentuk sikap. Sikap membentuk watak. Watak membentuk karakter. Ah apaan sih! Kok jauh banget bahasnya.. Ya, saya rasa pribahasa ala bisa karena biasa tepat untuk menggambarkan mereka...

Ya begitulah kira-kira. Membiasakan diri sehingga terbiasa.. Sama seperti ane yang kuliah di Jawa, datang ke Jawa ga tahu basa Jawa, kecuali piye kabare, aku tresno koe, siji loro telu papat limo, dan beberapa kata lagi haha.. Lalu bergaul dengan orang Jawa lama-lama mulai basa Jawa. Akhirnya sedikit-sedikit basa Jawa, hingga sudah bisa nyambung dikit kalau bicara pake basa Jawa. Jawa oh Jawa..

Dan dan akhirnya tadi pengumuman.. Unesa di posisi juara umum ke-5 dengan poin total 9, cukup jauh dengan UM di posisi 1 dengan poin 23. Dan ini dia, dugaanku benar, lomba debat bahasa Inggris (MDBI) juara 1 bro! Bahkan mas David meraih Best Speaker. Hebat-hebat.. ^^ Mengulang sukses mereka di MTQMN UI 2015 lalu yang berhasil meraih juara 2. Juara 1 di Jatim dan juara 2 di Indonesia. Selain itu, Unesa juga meraih juara 2 di MTrQ Putri..

Masih waktu pembukaan MTQ-MR Jatim.
Taman Kampus UTM. Masih baru.
Sebagian kafilah Unesa di taman kampus UTM.
Congrat! Unesa got 1st prize in MDBI, and also the 'Best Speaker' title for David Dwi Setiawan.
Pas penutupan, sampai jumpa.
OK. Ane tutup catatan ini dengan kata-kata yang kemarin dulu Pak Najah sampaikan ke ane. Beliau mengutip dari perkataan siapa gitu, ane lupa. Kata-kata ini keren menurut ane..

"Aku tidak akan merasa senang dengan kemenangan yang ku dapatkan dengan kebetulan, sebagaimana aku tidak akan merasa sedih dengan kekalahan yang ku dapatkan setelah usaha yang sungguh-sungguh..."

Begitu kurang lebih redaksinya. Sederhana tapi sangat luar biasa... 
Yuk sama-sama kita belajar dan ajak aku juga untuk terus belajar.. 
Barakallahu fiikum.. 

_____

Bangkalan, 21 Juli 2016 malam, bertepatan dengan 17 Syawal 1437 H.
Seorang yang ingin bisa berbahasa Inggris dengan fasih.

Sabtu, 02 Juli 2016

Belajar Bahasa Jawa dan Buka Bersama (diary hari terakhir KKN)

Hari ini (2/7) adalah hari terakhir KKN yang diberikan oleh LPPM. Tapi kemarin aku pulang duluan.. :)
Sebelumnya acara terakhirnya adalah buka bersama dengan perangkat desa dan tokoh masyarakat (Jumat, 1/7) sekaligus acara perpisahan kelompok KKN 123.. Dan sehari sebelumnya (30/6) proker terakhir posdaya pendidikan, Rumah Bahasa, belajar Bahasa Jawa. Catatan ini untuk dua hari terakhir kegiataan, sekaligus catatan terakhirku tentang kuliah ini.. 

Egeng, lihat apa?
Wes mulai peteng.
Berhitung: setunggal, kaleh, tiga, sekawan, gangsal, enem, pitu, wolu, sanga, sedasa.

Rabu, 29 Juni 2016

Belajar Bahasa Jepang (diary hari ketigabelas KKN)

Beginilah keceriaan, kelucuan, dan kepolosan mereka di hari kedua belajar bahasa asing. Hari ini mereka belajar Bahasa Jepang. Kemarin sudah belajar Bahasa Inggris dan besok Bahasa Jerman lagi terakhir.

Ayo berhitung dulu 1-10 pake Bahasa Jepang:
ichi, ni, san, yon, go, roku, nana, hachi, kyou, jyou.. 
Hore.. Arigato..

Uu..

Semangatnya.

Sampai segitunya dek ngelihat papan tulisnya? Hehe..

Berhitung: ichi, ni, san, yon, go, roku, nana, hachi, kyou, jyou.

Jumat, 17 Juni 2016

"Kebetulan" = Takdir Allah Juga (diary hari pertama KKN)

Tertawa heran dalam hati. Iya. Semua terjadi secara 'kebetulan'. :)

Di hari pertama KKN ini. Ceritanya ialah Desa Jatirowo ini jauh dari minimarket. Dan karena ada keperluan saya pun mencari minimarket terdekat. Dan ketemu, jaraknya kurang lebih 4 kilometer dari pos tempat tinggalku ini. Setelah masuk dan selesai, saya pun keluar dan ingin kembali ke pos. Ternyata di saat yang sama, secara kebetulan, di depan minimarket ada menantunya Pak Edi (warung SKI masjid BM 1 Unesa) yang menunggu istrinya belanja. Lohh! Sapa disapa, lalu saya pun diajak ke rumahnya. Lha, saya pun mengiyakan aja, karena juga ingin melihatnya mushalla-nya Pak Edi yang kabarnya baru selesai dibangun. Mushalla-nya ini kerap beliau ceritakan ke orang-orang dekatnya dan juga minta saran untuk pembangunannya.

Setelah sampai di rumahnya, istrinya menantunya Pak Edi kelihatan heran dan senang campur aduk. Lalu ia bilang ke saya kalau mau menelepon bapaknya, kalau saya ada di rumahnya sekarang. Sampai-sampai telponnya dikasihkan ke saya untuk bicara langsung dengan Pak Edi. Saya pun sempat ngobrol kalau saya di rumah dan mushalla-nya sekarang. Haha.
Setelah itu, saya pun pamit pulang setelah sedikit ngobrol-ngobrol dengan mereka. Next..

Kejadian kebetulannya belum habis nih. Saya pun pulang, dan saat belalang tempur sudah masuk ke jalan, tiba-tiba saya melihat Sofianto (teman sekelas) dibonceng naik motor dengan arah yang sama dengan saya. Saya pun memacu belalang tempur untuk mendekat dan menyapanya, "Sofii". Sambil senyum dan tertawa ala orang yang ketemu di tempat yang asing, kita ngobrol dikit. Saya sebelumnya tidak tau kalau dia juga KKN di dekat-dekat Jatirowow.

Kejadian kebetulannya belum selesai nih, masih ada satu. Saya pun menyapa teman yang mbonceng Sofii. Saya tidak tau sebelumnya dia siapa. Lalu kucoba saja tanya nama dan jurusannya. Dijawab dengan ramah. Katanya namanya Fatkur alias Romen dari jurusan Pendidikan Olahraga. Terus saya bilang, kenal Putra? Jawabnya, iya, teman satu kelas. Loohh kok bisa!. Si Putra ini kordes kelompok saya padahal. Kok bisa saya ketemu sama teman sekelasnya, di jalan yang sama, naik motor dengan arah yang sama, di waktu yang sama, dan boncengan sama teman sekelas saya juga. Haha..

Terkadang bumi ini rasanya tidak luas-luas amat saudaraku. Bertemu dengan orang-orang yang sama di tempat yang tidak biasanya dan di waktu yang tidak direncanakan sebelumnya. Dan kita menganggapnnya kebetulan.

Iya, kita sering menganggapnya sesuatu yang kebetulan terjadi. Meskipun semua sudah dicatat di Lauhul Mahfuzh 50.000 tahun sebelum diciptakannya langit dan bumi.
La haula wa la quwwata illa billah...

_____

Desa Jatirowo Kabupaten Mojokerto, 17 Juni 2016/13 Ramadhan 1437H
Irwanuddin

Sabtu, 20 Februari 2016

Catatan Youth Involvement Forum 2015

Alhamdulillah... 

Satu kesempatan yang diberikan kapada kami berempat untuk dapat hadir di forum internasional, bernama YIF (Youth Involvement Forum) 2015. YIF 2015 ialah satu konferensi internasional tentang kepemudaan yang pesertanya mahasiswa-mahasiswa dari Indonesia dan dari luar yang diadakan di Yogyakarta, 11-13 Desember  2015. YIF ini diselenggarakan oleh IYF (Indonesia Youth Forum), salah satu organisasi yang memiliki fokus pada kepemudaan Indonesia.  Dalam forum YIF ini kita terfokus membahas masalah keuangan, pendidikan, dan agama saja.
Yap, cerita sedikit.. Meski forum baru akan dimulai pada Sabtu paginya kami sudah mulai berangkat Kamis malamnya ke Kota Jogja. Berbekal sedikit keberanian dan rasa penasaran tentang bagaimana sih forum internasional itu dan bagaimana Jogja itu (belum pernah ke Jogja soalnya), kami memulai petualangan dengan berangkat menuju terminal Bungurasih Surabaya (meski letaknya di Sidoarjo). Pada saat itu kami bertiga dan yang satunya nyusul hari Jumat. Dan akhirnya tibalah di sana pagi harinya sekira  pukul 06.00. Masih ada waktu, kami menyempatkan ke salah satu universitas terbesar  di negeri ini, UGM, dan shalat Jumat  disana. Setelah shalat Jumat kami menuju ke lokasi menggunakan Trans Jogja dan taksi. 

Forum dimulai pada hari sabtu mulai pukul 10.00 hingga pukul 23.00. Acara pembukaan dihadiri oleh Bapak Bambang Irianto (Perwakilan Gubernur Yoogyakarta), Bapak  Wijayanto Samirin (Anggota Staff Pemerintah Pusat Bidang Ekonomi dan Finansial), Bapak Amriza Isma (Ketua Indonesia Youth Forum), Mr. Shin Hyoung Sik & Mr. Bruce Lee (Perwakilan IPYG Korea Selatan) dan perwakilan Telkomsel.

Setelah pembukaan, langsung dibuka sesi I yaitu materi dari Bapak Wijayanto Samirin. Materi yang dibawakan dalam bahasa Inggris. Meski bahasa Inggris diri ini pas-pasan sedikit-sedikit ada yang bisa dibawa pulang. Hehe.

Beliau menyampaikan bahwa generasi kita ini dihadapkan pada dua hal, yaitu banyaknya kesempatan dan banyaknya tantangan. Banyak kesempatan ini ditandai dengan semakin mudahnya mengakses informasi, teknologi mudah, dsb. Dan di sisi lain memiliki banyak tantangan, misalnya persaingan yang makin ketat, dampak negatif teknologi, dsb. Maka dibutuhkan yang namanya perjuangan (struggle). Sebagai contoh Korea Selatan, pada tahun 60-an Korea Selatan merupakan salah satu negara termiskin di dunia dan peminjam terbesar di dunia pada Bank Dunia. Namun sekarang Korea Selatan malah sebagai penyumbang terbesar di Bank Dunia. Apa yang terjadi? Beliau memberitahu bahwa jawabannya adalah karena kerjasama dan kolaborasi pemerintah dengan rakyatnya..
Beliau juga menyampaikan beberapa motivasi, diantaranya:
“Jika jalannya susah berarti anda berjalan di atas yang benar (contohnya jujur ketika ujian, pasti tidak mudah bukan?) dan jika jalannya mudah berarti anda berada di atas kesalahan (misal menyontek ketika ujian/cheating, gampang kan?)”

Adapula kata-katanya yang seperti ini:
“Keberhasilan ialah ketika anda berusaha dan jujur, meskipun nilainya jelek.”
Ini bukan berarti nilai jelek yang diharapkan sehingga orang akan bermasa bodoh. Tidak!! Namun, yang diharapkan ialah anda berusaha semaksimal mungkin terlebih dahulu sesuai kemampuan anda. Maka apapun hasilnya, anda adalah orang yang berhasil. Jujur, saya sangat sependapat dengan kata-kata ini. ^^

Beliau juga menyampaikan tips bisa bahasa Inggris adalah sering membaca keras kalau pakai bahasa Inggris. Ini bukan saja untuk mengetahui ide tapi juga untuk memfamiliarkan kata-kata tersebut di mulut dan lidah kita. Dan jika ingin ke luar negeri, dua syarat utamanya: Bahasa Internasional dan Passport. (Benar juga yah? :D)

Setelah berakhir materi I lalu dilanjut materi II tentang terorisme oleh bapak Wawan Purwanto (Staff BNPT). Beliau menyampaikan definisi tentang usia yang disebut pemuda atau ‘youth’ itu:
Menurut WHO, pemuda adalah mereka yang berusia 10-24 tahun. Menurut Bank Dunia, 12-24 tahun. Sedangkan Kemenpora, 15-24 tahun.

Sebagai agen perubahan, pemuda memiliki:
1. Keinginan/hasrat/impian yang sangat tinggi (the greatest ‘egoistic’ desires (dreams))
2. Mudah berubah karena pengaruh lingkungan (moved by the ‘urge’ of environment)
Kedua kecenderungan di atas memiliki dampak yang negatif dan positif. Maka poin satu dan dua seharusnya selalu diarahkan ke hal yang positif.

Beliau banyak menyampaikan masalah-masalah tentang terorisme. Diantaranya:
47,3% terrorisme berasal dari kaum muda (21-30 tahun).
1 dari 14 pelajar di Jakarta dan Bandung setuju dengan ISIS.

Ada kata-kata beliau yang sempat masuk dalam catatan yang ku tulis, “Hidup adalah perjuangan. Kalau tidak mau berjuang ya tidak usah hidup.” :D

Setelah kedua materi tersebut. Ada lagi satu materi yang disampaikan oleh pihak IPYG (International Peace Youth Group) yang dibawakan oleh Mr. Shin Hyoung Sik & Mr. Bruce Lee. Beliau memutar satu video tentang apa itu IPYG, programnya apa, tujuannya bagaimana, dsb. Lalu dibuka tanya jawab tentang IPYG ini. Intinya nih, yang bisa saya simpulkan bahwa IPYG ini adalah organisasi dunia non-pemerintahan (NGO) yang fokus mengampanyekan perdamaian dunia yang pusatnnya di Korea Selatan. IPYG ini aktif membuat kampanye-kampanye atau forum-forum internasional yang dihadiri puluhan atau ratusan negara yang fokusnya mengajak perdamaian  dunia, agar dunia damai.

Ada satu hal yang bertarung di pikiran saya, dan ini sempat saya tanyakan ke Mr. Bruce Lee secara personal  mengenai hubungan Korea Selatan dan Korea Utara yang panas, bahkan sangat sulit untuk damai. Bagaimana peran IPYG dalam masalah ini?? Apa jawabnya?
Mr. Bruce langsung menyilangkan lengannya dan menghadapkannya ke saya yang artinya tidak bisa. Hehe. Maksudnya IPYG sulit masuk dalam masalah ini karena ini sudah berhubungan langsung dengan kedaulatan kedua negara. Intinya IPYG hanya bisa mengampanyekan saja pada masalah ini dan memberi solusi-solusi perdamaian melalui forum-forumnya.

Oke, setelah tiga materi di atas maka peserta dipecah menjadi tiga bagian untuk fokus membahas satu bidang kajian masalah. Tiga bagian tersebut adalah masalah agama, pendidikan, dan keuangan. Tiga bagian ini kemudian masing-masing mereka mencari permasalahan dan solusinya masing-masing. Setelah selesai kemudian dikumpul dalam satu forum lagi untuk mempresentasikannya di seluruh peserta forum. Saya dan temanku sealmamater, Rizal, di bidang Agama sedangkan Ilmi dan 'mas' Ibrahim di bidang Pendidikan. Hingga waktu menunjukkan pukul 11 malam presentasi belum jua selesai akhirnya panitia IYF memutuskan untuk mengakhiri presentasi dan solusi-solusi permasalahan dikumpulkan ke panitia langsung, yang nantinya akan disampaikan ke pemerintah oleh panitia.

Keesokan harinya ialah waktu yang ditunggu-tunggu oleh peserta, yakni City Tour dan Peace Walk. :D

Peace Walk dibuka oleh perwakilan Menpora di Tugu Jogja. Lalu dilanjutkan dengan pembacaan Deklarasi Perdamaian Dunia oleh Mr. Shin Hyoung Sik dalam bahasa Korea dan terjemahan Indonesianya oleh panitia YIF. Setelah pembacaan deklarasi, lalu dimulailah Peace Walk-nya. Rutenya melalui Jl. Malioboro menuju ke Kraton Jogja sekitar 2 km. Untungnya cuacanya agak sedikit berawan sehingga tidak terlalu panas.

Setelah sampai di Keraton Jogja, kebetulan ada pameran pusaka keraton yang diadakan tiap tahun sekali. Setelah berkeliling keraton, lalu dilanjutkan ke Candi Prambanan di Sleman. Ini kali pertamanya saya masuk ke kompleks candi. Biasanya hanya melihat-lihat saja di buku atau gambar-gambar.

Setelah berkeliling candi. Kita kembali ke LPMP Jogja sorenya. Sebenarnya masih ada acara penutupan pada malamnya yang Menpora Imam Nahrawi akan menghadirinya namun berhubung hari Senin esoknya saya ada kuliah pagi dan perjalanan membutuhkan waktu sekitar 8 jam akhirnya saya memutuskan pulang duluan ke Surabaya. Begitupun dengan temanku semuanya tidak ada yang ikut penutupan hingga selesainya acara. Hihi..

Akhirnya tibalah di Surabaya paginya dan mengikuti kuliah.. Amazing experience..

**Demikian catatan ini…
Sebenarnya catatan ini ingin ku tulis setelah kegiatan namun sepulang dari sana, tempaan tugas-tugas kuliah silih berganti menghantam-hantam sehingga sulit fokus menulis catatan seperti ini. Akhirnya baru terbit jua setelah dua bulan lebih. Ya sudahlah. Semoga hari-hari kita selalu berbahagia..

 Sedikit kenang-kenangan dari sana:

Di halaman LPMP Jogja

 Sambutan oleh perwakilan Pemerintah DIY (Bapak Bambang Iriyanto) 

 Mr. Shin Hyoung Shik menyampaikan tentang IPYG dan Mr. Bruce Lee menerjemahkannya dalam bahasa Inggris
  
 Mr. Bruce Lee menjawab pertanyaan-pertanyaan

Peserta mahasiswa Unesa berfoto dengan Mr. Bruce Lee dan Mr. Shin Hyoung Sik :D

 Di Tugu Jogja

Pembacaan Deklarasi Perdamaian oleh Mr. Shin di Tugu Jogja

 Aksi Peace Walk (Tugu Jogja-Malioboro-Keraton Jogja)

 Eciee di Malioboro :D

Peserta Peace Walk menandatangani persetujuan perdamaian dunia :)

 Di Keraton Jogja

Indonesia Youth Forum ^^

 
Di kompleks Candi Prambanan

 Mas Ibrahim di Candi Prambanan :D

   Peserta dari Universitas Negeri Surabaya (Ibrahim, Rizal, Saya, dan Ilmi) :)

 Di acara penutupan menjelang kepulangan

Thank you very much, hope this adventure still continue,,
Kampus Ketintang Unesa, 20 Februari 2016