Blogger Widgets
..:: Galau?! Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang ::..

Senin, 13 November 2017

Kan Ku Bawa Surga ke Rumahku

Kajian ini bertemakan "Kan Ku Bawa Surga ke Rumahku" yang dilaksanakan di masjid Al-Muttaqin Surabaya pada tanggal 13 Shafar 1438 H/13 November 2016. Sebuah oleh-oleh dari Ustadz Syafiq Riza setahun silam. Videonya juga sudah terbit di An-Nida TV, DISINI. Baru sempat terposting karena baru belakangan ini catatan tersebut dibuka kembali. Mudah-mudahan ada manfaatnya..

Dari video tersebut Insya Allah sudah jelas apa yg dimaksud Kan Ku Bawa Surga ke Rumahku. Ternyata yang dimaksud adalah rumah tangga..

Tatkala seseorang berbincang untuk membangun surga maka pikirannya akan wuh menghayal kemana-mana, "merajut mimpi". Nanti kepingin ini itu, dan sebagainya. Apa yang dicari dalam kehidupan ini? Surga? Ya.. Surga itu disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.

Namun, apa bisa kita mendatangkan surga ke rumah kita? ..yang luasnya seluas langit dan bumi, ..yang disediakan untuk orang-orang bertakwa. Bisa insyaallah...

1. Niat Ketika Menikah
Banyak orang menikah niatnya salah,  akhirnya rumah tangganya kacau balau. Banyak juga yang menikah karena telah kecelakaan duluan. Wal'iyadzu billah. 
Niat yang benar ketika menikah:

a. Untuk memperbanyak umat nabi shallallahu 'alaihi wasallam
Suatu ketika ada sahabat yang mau menikahi janda yang tidak punya anak lalu berkonsultasi pada nabi. Jawab nabi: "Kalian nikahilah wanita yang pengasih dan penyayang lagi banyak anak. Karena aku berbangga-banggaan dengan umat lain di hari kiamat."

b. Menyempurnakan separuh agama kita
Sabda nabi: "Barangsiapa diberi Allah istri yang shalehah maka sesungguhnya ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Hendaklah ia bertakwa kepada Allah di separuh agamanya yang tersisa."

c. Menjaga kehormatan
Orang yang niatnya menikah untuk menjaga kehormatan dirinya, pasti Allah akan bantu dia. Sabda nabi: "Ada 3 manusia yang Allah akan jamin Allah akan bantu dia, (salah satunya adalah) orang yang menikah karena menjaga kehormatan dirinya."

d. Untuk aset masa depan
Anak merupakan aset berharga di masa depan dimana ia akan mendoakan kedua orang tuanya ketika sudah meninggal.

2. Memilih Pasangan Hidup
Wanita yang berkah ialah wanita yang murah maharnya. Laki-laki diperintahkan memilih pasangan yang baik agama dan akhlaknya. Ada seseorang yang bercerita bahwa dahulunya ia malas shalat namun setelah menikah baru ia bisa shalat, karena istrinya shalehah. Kalau hanya sekedar cantik, itu tidak bertahan lama.

3. Walimah yang Syar'i
Islam tidaklah melarang tradisi-tradisi pernikahan secara mutlak. Tradisi yang tidak bertentangan dalam Islam silahkan dilakukan. Namun, masih banyak tradisi di masyarakat yang tidak syar'i. Misalnya lelaki dan perempuan bercampur baur. Misalnya lagi memanggil penyanyi dangdut. Aneh. Padahal di undangannya ditulis "mohon doa restu" tetapi justru memanggil yang tidak direstui Allah. Selain itu misalnya hanya mengundang orang-orang yang kaya saja, orang miskin tidak diundang. Maka sudah seharusnya seorang muslim mengetahui masalah ini. Setiap muslim wajib untuk belajar, agar ia tahu mana-mana yang diridhai Allah dan mana-mana yang dibenci Allah. Selain itu ketika membuat undangan, usahakan buat undangan yang kira-kira undangan itu tidak dibuang dan dapat bermanfaat. Jangan sampai buat undangan yang mahal-mahal tapi ujung-ujungnya nanti masuk ke tempat sampah. Buatlah undangan misalnya pada sampul buku Hisnul Muslim (buku dzikir pagi petang), atau buatlah undangan dalam bentuk kalender yang ditaruh di meja, dsb. Sehingga undangan tersebut tidak lantas dibuang di tempat sampah ketika telah dibaca, akan tetapi justru disimpan oleh orang-orang. Bahkan orang-orang ketika melihat benda tersebut, mereka dapat mendoakan kita "Oh ini dulu undangannya si fulan, baarakallahu fiih.. "


     Selanjutnya ketika sudah terjadi pernikahan. Perjalanan dalam rumah tangga, apabila kita menginginkan ada surga di dalam rumah tangga..

1. Harus ada prinsip saling membutuhkan.
Si suami merasa butuh kepada istrinya dan si istri pun demikian. Jika ada salah satunya sudah merasa tidak butuh, maka tanda-tanda kekacauan sudah muncul.

2. Harus saling berterima kasih.
Jangan sampai istri menyiapkan makanan tapi suami tidak mengucapkan terima kasih. Padahal kalau di warung, selalu mengucapkan terima kasih pada mbak-mbak yang membawakannya makanan. Kan aneh?!

3. Selalu melihat kebaikan dan kelebihan.
Sabda nabi: "Tidak boleh seorang mukmin membenci istrinya yang beriman." Jangan sampai satu dua kekurangannya membuat kita benci terhadapnya. Masih banyak kebaikannya yang lain disamping satu kekurangannya.

4. Saling memaafkan.
Allah berfirman dalam surah At-Taghabun: "Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya ada di antara istri-istrimu dan anak-anakmu yang jadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka. Dan jika kamu maafkan, dan kamu santuni, serta mengampuni mereka, maka sungguh, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." Suami terkadang salah omong ke istrinya atau istri terkadang salah ke suaminya. Maka maafkanlah.

5. Saling menutupi.
Tujuan tembok rumah tangga itu untuk menutupi kesalahan. Tidak perlu orang di luar tahu apa yang di dalam. Sampai-sampai ada kisah nyata di Jeddah.. Waduh kepanjangan. [Lihat videonya saja ya]

6. Saling mengingatkan.
"Mas, wes adzan.."

7. Jangan membawa yang haram ke dalam rumah tangga.
Jangan, baik itu berupa rumah, makanan, dll.

Sekian. Kurangnya mohon dimaafkan. Semoga ada manfaatnya dan suatu saat surga itu dapat kita bawa ke dalam rumah kita masing-masing... Teruslah belajar. Barakallahu fikum.
_____

Selesai diketik pada Senin malam,
Ketintang - Surabaya, 25 Shafar 1439 H/13 November 2017
~Wawan Ahmad

∞∞ ENTRI TERKAIԎ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar