Blogger Widgets
..:: Galau?! Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang ::..

Rabu, 05 April 2017

Public Lecture by Dr. Zakir Naik (Bagian 1/2)

PROPHET MUHAMMAD SHALLALLAHU 'ALAIHI WASALLAM AS A MERCY OF MANKIND 
By: Fariq Naik (Son of Dr. Zakir Naik)

"Wa maa arsalnaka illa rahmatan lil 'alamiin..."

Mari kita melihat bagaimana kebaikan Rasulullah... 
Tatkala beliau di Madinah ada seseorang dari Mekkah bernama Tsumamah hendak membunuhnya. Ketika telah sampai di Madinah, ia dicegat oleh Umar bin Khaththab dan diikat lalu dibawa ke Rasulullah. Saat dibawa ke Rasulullah beliau malah memberinya 7 mangkuk susu selama 3 hari dan diajak masuk Islam. Namun ia enggan. Tentu para sahabat terheran-heran dan murka, karena ia sudah berani-berani ingin membunuh nabi Muhammad. Singkat cerita akhirnya dia dilepas oleh nabi dan ketika telah dilepas dia menyatakan ingin masuk Islam. Akhirnya ia pun bersyahadat, dan sangat senang dengan Rasulullah. Tsumamah, sebelum ia masuk Islam, ia sangat membenci Islam. Namun setelah masuk Islam, ia sangat mencintai Islam. Nonmuslim meskipun ia membenci Islam, namun tetap didakwahi dengan hikmah dan dengan adab.

Dalam sebuah hadits, pernah pula suatu ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mencium cucunya. Dan seorang sahabatnya merasa aneh dengan perilaku tersebut. Lalu ia berkata kepada Nabi bahwa dia memiliki 10 anak namun tidak pernah menciumnya. Lalu Nabi memandangnya dan berkata "Man laa yarham, laa yurham", "Siapa yang tidak menyayangi, ia tidak akan disayangi.." [Dahulu ada anggapan di masyarakat Arab jika seorang laki-laki mencium anak-anaknya dapat mengurangi kewibawaannya. Namun anggapan tersebut dihapus oleh nabi dengan sifat lembutnya.]

Pernah pula, ketika shalat Fajr (subuh) nabi Muhammad mendengarkan anak kecil yang sedang menangis. Lalu nabi memendekkan bacaan shalatnya, beliau membaca surah Al-Falaq dan An-Naas. Beliau memberi kesempatan pada anak yang menangis tersebut.

Pernah pula ketika Nabi menegur Umar bin Ami Salamah yang mengambil makanan yang jauh, beliau menggunakan kata-kata yang lembut, "Nak, bacalah bismillah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari jarak yang terdekat denganmu."

Jadi Nabi Muhammad dengan hikmahnya, membebaskan orang-orang Arab dari kegelapan menuju cahaya.

Penting pula oleh muslim untuk senantiasa menuntut ilmu. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda "Thalabul 'ilmi faridhatun 'alaa kulli muslimiin wal muslimaat", menuntut ilmu adalah wajib atas setiap muslimin dan muslimat.

Seluruh nabi diharuskan untuk mendakwahkan tauhid. Berdakwah atau melakukan aktivitas dakwah diwajibkan untuk setiap muslim. Siapa yang lebih baik ucapannya daripada orang yang menyeru kepada Allah? (QS. Fushshilat: 33). Jika seorang muslim mendakwahkan untuk melakukan shalat, zakat, tidak mencuri, tidak berbohong, tetapi tidak mendakwahkan tentang tauhid maka dakwahnya tidak berguna (useless). Disini pentingnya dakwah tauhid!

Kemudian pula nabi adalah makhluk yang akhlaknya paling agung (QS. Al-Qalam: 4). Semua karakter-karakter yang baik, lihat pasti akan terdapat pada diri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

Pernah pada saat ka'bah direnovasi lalu tiba saatnya meletakkan hajar aswad, para pembesar suku-suku di Mekkah berseturu dan ribut untuk meletakkan batu tersebut. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang dan meletakkan batu tersebut di atas sebuah kain. Ujung-ujung kain (ada 4) kemudian dipegang oleh setiap pembesar suku lalu dibawa ke tempatnya akan diletakkan. Lalu Nabi memindahkan batu tersebut dari atas kain ke tempatnya (di salah satu sudut ka'bah). Setiap pembesar merasa puas atas sikap bijak Nabi pada saat itu hingga beliau diberi gelar "Al-Amin".

Selain itu Nabi juga sangat pemaaf. Ketika di Mekkah, seringkali beliau mendapatkan tekanan, aniaya, dsb. Lalu ia pindah ke Madinah dan akhirnya menjadi pemimpin disana. Namun ia tidak memiliki rasa ingin membalas perlakuan orang-orang Mekkah atas perlakuan mereka. Begitupun ketika beliau ke Thaif, beliau ditolak dan dilempari batu. Sampai-sampai malaikat menawarkan pada Nabi untuk menimpakan gunung uhud kepada penduduk Thaif. Namun beliau tidak mau. Bahkan mendoakan mereka, seandainya mereka (penduduk Thaif) tidak beriman semoga anak keturunan mereka yang nantinya akan beriman..

Bersambung insyaallah ke Bagian 2...
_______

Banyak yang tidak sempat tercatat, lebih baik melihat video lengkapnya: https://youtu.be/LrnSFIKGnXc. Semoga ada manfaatnya. CMIIW.

Diselesaikan di alun-alun Kota Reog.
Ponorogo, 8 Rajab 1438 H
~WA

∞∞ ENTRI TERKAIԎ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar