Blogger Widgets
..:: Galau?! Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang ::..

Sabtu, 15 April 2017

"The Blind Spot"

Di banyak olahraga apalagi olahraga profesional, kita sering melihat ada sosok pelatih disana. Misalnya bulutangkis. Ketika Markis Kido/Hendra Setiawan menjuarai Kejuaraan Dunia Bulutangkis tahun 2007, Olimpiade Beijing 2008, dan Asian Games 2010 selalu ada sosok pelatih yang mengiringi mereka mendapatkan gelar-gelar prestisius tersebut, ialah Sigit Pamungkas. Padahal jika sekiranya Sigit Pamungkas yang disuruh tampil menggantikan salah satu dari Markis ataupun Hendra, saya yakin, bendera merah putih tidak akan berkibar di posisi paling tinggi. Lantas mengapa mereka butuh pelatih jika sekiranya si pelatih yang bermain di lapangan tentu tidak lebih hebat dari mereka?

Pahamilah bahwa Markis dan Hendra butuh pelatih bukan karena pelatihnya lebih hebat. Tapi karena mereka membutuhkan seorang untuk dapat melihat hal-hal yang tidak dapat mereka lihat sendiri.
Foto ‎الواوانذ إندونيسيا‎.
Sesuatu yang tidak dapat kita lihat pada diri kita itulah yang disebut "Blind Spot" atau "Titik Buta"Hal yang sama terjadi pada hidup kita. Dalam menjalani hidup, kita butuh "pengiring" hidup, sekaligus mengingatkan kita tatkala salah, khilaf, dan tatkala tujuan hidup kita berubah. Ia bisa sahabat, orang tua, keluarga, dan siapapun yang dapat kita percaya.

Kita butuh orang lain yang suka mengingatkan, memberi masukan, menasihati, bahkan menegur jika kita melenceng dari tujuan yang benar, serta tidak memdiamkan kita ketika kita salah arah.

Dan kita juga harus rela dengan penuh lapang dada ketika kita diingatkan, ketika kita diberi nasihat atau ketika kita ditegur. Karena dengan demikian, kita dapat meluruskan diri lagi di dalam koridor yang benar.

Kata orang-orang, nobody's perfect. Tidak ada manusia yang sempurna. Biarkan orang-orang menjadi "mata" yang berada di "titik buta" kita, sehingga kita bisa melihat apa yang tidak bisa kita lihat. Biarkan mereka menjadi "pelatih" dalam hidup kita. Dan siapapun Anda yang membaca ini adalah pelatih saya..

_______
Surabaya, 18 Rajab 1438 H 

(Terinspirasi dari sebuah tulisan dengan judul yang sama, tentang petinju Muhammad Ali dan Pelatihnya)

∞∞ ENTRI TERKAIԎ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar