Blogger Widgets
..:: Galau?! Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang ::..

Sabtu, 23 September 2017

Me-menej Prasangka

Belajar husnuzhan harus setiap saat, hingga sampai pada titik dimana kita akan berpikir semua akan menjadi baik, insyaallah semua kan baik-baik saja. Namun kenyataannya sangat sulit. Mengapa husnuzhan itu sulit? Pertanyaan ini sama jika kita menanyakan kepada orang-orang di luar sana, "Mengapa memanjat pohon kelapa itu sulit?" atau "Mengapa menyelesaikan rubik 4x4 itu sulit?". (Saya sendiri ga tau juga bro *senyum*)

Tapi, tidak semua orang akan mengatakan bahwa manjat pohon kelapa itu sulit atau menyelesaikan rubik itu sulit. Ada orang-orang yang mengatakan bahwa hal itu justru mudah bahkan sangat mudah. Kira-kira kenapa ada yang merasa sangat mudah dalam hal tersebut? Right, karena mereka sudah terbiasa. Tentu dengan latihan atau dengan pembiasaan. "Ala bisa karena biasa" kata pepatah.

Pembiasaan dan latihan menjadikan seseorang akan berbeda dengan yang lain. Berprasangka baik juga perlu pembiasaan dan latihan. Sebab akan sulit jika tiba-tiba secara mendadak kita dituntut untuk berprasangka baik. Pasti pikiran aneh-aneh yang selalu muncul. So, membiasakan diri untuk berprasangka baik ini menjadi penting dan perlu untuk terus dilatih.

Kalau gitu bagaimana membiasakan atau melatihnya? 

Izinkan saya meminjam rumus Gerbang Logika AND (AND Gate) yang sedikit saya pelajari di matkul Eldas dulu. Perlu kita sepakati bahwa:
"Berprasangka buruk" nilainya = 0 dan "berprasangka baik" nilainya = 1.
Lalu "yang terjadi kemudian buruk" nilainya = 0 dan "yang terjadi kemudian baik" nilainya = 1.

"Lalu bagaimana bro?"
Oke sabar.. Husnuzhan husnuzhaan.. :)
Aturan mainnya begini bro, kita tidak terlepas dari 4 kondisi berikut:
  1. Kita berprasangka buruk terhadap sesuatu (nilainya 0) dan kejadiannya yang terjadi kemudian adalah kejadian buruk (0) maka yang kita dapatkan adalah 0 + 0 = 0
  2. Kita berprasangka buruk terhadap sesuatu (0) dan kejadiannya yang terjadi kemudian adalah kejadian baik (1) maka yang kita dapatkan adalah 0 + 1 = 1
  3. Kita berprasangka baik terhadap sesuatu (1) dan kejadiannya yang terjadi kemudian adalah kejadian buruk (0) maka yang kita dapatkan adalah 1 + 0 = 1
  4. Kita berprasangka baik terhadap sesuatu (1) dan kejadiannya yang terjadi kemudian adalah kejadian baik (1) maka yang kita dapatkan adalah 1 + 1 = 2 (Lampunya Menyala -red)
Dari aturan main di atas, jikalau kita ber-su'uzhan peluangnya hanya ada dua entah kita mendapatkan 0 atau kalau "bedjo" kita mendapatkan 1. Sedangkan jika kita ber-husnuzhan maka minimal kita sudah mendapatkan 1 dan berpeluang mendapatkan 2. Kira-kira sudah untung ga jika kita husnuzhan? Jelas sudah untung.

Lalu bro, masih mau memilih su'uzhan??

Terlebih lagi jika prasangka kita tertuju pada sesama muslim. Lebih baik berprasangka baik tapi salah daripada berprasangka buruk tapi benar. Jika pun kita berprasangka baik namun ternyata kenyataannya keliru maka insyaallah kita sudah mendapatkan pahala, karena kita sudah menjalankan perintah Allah yakni ber-husnuzhan terlebih dahulu. Berbeda halnya jika kita berprasangka buruk, jika kenyataannya sesuai dengan apa yang kita sangkakan maka kita tidak akan mendapatkan apa-apa. Tapi kalau persangkaan buruk kita salah, malah kita mendapat dosa.

Nah bro, sekarang sudah bisa kan mendahulukan husnuzhan terhadap saudaramu??
Alhamdulillah...

***
Matahari yang besar dan panas itu ternyata bisa engkau raih dan letakkan
di antara kedua tanganmu. So stay positive thinking!
Syukran, semoga bermanfaat...
_____
Surabaya, 3 Muharram 1439 H/23 September 2017 M 
-Wawan Ahmad-

(Di atas adalah untuk kondisi secara umum. Namun, ada kondisi dimana kita dibolehkan bahkan diharuskan untuk berprasangka buruk, seperti apa itu? Teman-teman wajib tahu. Teman-teman bisa buka di https://muslim.or.id/25800-prasangka-buruk-yang-dibolehkan.html. Barakallahu fikum.)

∞∞ ENTRI TERKAIԎ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar