Blogger Widgets
..:: Galau?! Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang ::..

Minggu, 11 Februari 2018

Wasiat Luqman kepada Anaknya

Disarikan dari ceramah Al-Ustadz Dr. Abdullah Roy (pengajar di Masjid Nabawi 2013-2017) pekan lalu di Jami' Makkah Surabaya (Ahad, 4 Februari 2018/19 Jumadil Awal 1439 H). Semoga ada faidahnya...

Beliau menyampaikan akan pentingnya menuntut ilmu, karena menuntut ilmi merupakan sebaik-baik amalan dan memiliki keutamaan yang banyak.

"Wasiat Luqman kepada Anaknya"

Beberapa ayat di dalam Al-Qur'an yang berkaitan dengan tarbiyatul awlad (pendidikan anak) adalah kisah Luqman Al-Hakim. Pelajaran yang ada di dalamnya begitu penting, utamanya di zaman sekarang, zaman penuh fitnah. Luqman adalah orang yang diberikan "al-hikmah" (kebijaksanaan). Ia bijaksana dalam memberi tarbiyah kepada anaknya.

Dalam tarbiyahnya kepada anaknya, Luqman mendidik 3 perkara pokok yang hendaknya ini pula yang kita lakukan:
1. Aqidah
2. Ibadah
3. Akhlaq

Wasiat 1: Jangan sekutukan Allah

"Yaa bunayya laa tusyrik billaahi innasysyirka lazhulmun 'azhiim (wahai anakku, jangan kamu sekutukan Allah. Sesungguhnya kesyirikan adalah benar-benar kezhaliman yang besar)" (QS. Lukman: 13)

Faidah dalam ayat ini adalah sebelum memberi nasihat, berikan pujian terlebih dahulu atau panggilan kasih sayang. Dan juga tidak terlarang memperingati anak dengan kata-kata "jangan" karena sebagian orang mengatakan tidak baik memperingati anak dengan kata "jangan".

Di ayat tersebut terdapat perintah untuk mengesakan Allah ta'ala dalam kekhususan-Nya, yakni dalam rububiyahnya, uluhiyahnya, dan asma wa sifatnya. Dan juga tidak menyerupakan Allah dengan makhluk.

Kemudian Luqman mengatakan tentang kesyirikan, "innasysyirka lazhulmun 'azhim" yang mana ini menunjukkan tidak ada dosa besar lagi di atas kesyirikan.

Hal ini diperkuat dengan sebuah hadits dari sahabat yang bertanya kepada nabi shallallahu 'alaihi wasallam, "Dosa apa yang paling besar di sisi Allah?" Nabi menjawab, "Engkau menjadikan tandingan bagi Allah, sedangkan engkau paham yang menciptakanmu adalah Allah." (HR. Bukhari Muslim)

Nasihat kepada anak bahwa Allah yang mengatur rezeki, dsb, tentu dilihat dengan usia dan pemahaman mereka.

Wasiat 2: Birrul walidain (Berbakti pada orang tua)


"Dan kami telah wasiatkan kepada manusia (berbuat baik) kapada kedua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan letih yang bertambah dan menyapihnya selama dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kedua orang tuamu, hanya kepada-Ku lah kembalimu." (QS. Luqman: 14)

Hak orang tua terhadap anaknya adalah di antara hak antarmanusia yang paling tinggi. Apalagi terhadap ibu. Dalam hadits yang sering kita dengar, ada seorang sahabat yang bertanya kepada nabi, "Yaa nabi, siapa yang paling berhak aku berbuat baik kepadanya?" Nabi menjawab, "Ibumu". Sahabat bertanya lagi dengan pertanyaan yang sama dan nabi menjawab dengan jawaban yang sama hingga pertanyaan yang keempat kali, nabi menjawab, "Ayahmu".

Melakukan kedurhakaan kepada orang tua adalah dosa besar. Namun jika orang tua memerintah berupa maksiat, di antaranya adalah kesyirikan, maka jangan ditaati. Karena ketaatan kepada orang tua di bawah ketaatan kepada Allah dan RasulNya. Kaidah mengatakan, "Tidak ada ketaatan kepada makhluk terhadap maksiat kepada Allah".

Wasiat 3: Tanamkan kepada dirinya bahwa ia selalu diawasi oleh Allah

"Barangsiapa melakukan kebaikan seberat dzarrah, niscaya ia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa melakukan keburukan seberat dzarrah, niscaya ia akan melihat (pula) balasannya." (QS. Al-Zalzalah: 7-8)

Jadi ketika menasihati anak, kaitkan dengan pengawasan Allah ta'ala. 

Wasiat 4: Dorongan kepada anak untuk menjaga ketaatan kepada Allah

Wasiat 5: Dorongan kepada anak untuk beramar ma'ruf-nahi munkar. Ingatkan tentang ada resikonya, akan dibenci, dsb. 

Wasiat 6: Jangan memalingkan pipi dari manusia dan janganlah berjalan dengan sombong. Sesungguhnya Allah tidak mencintai orang yang sombong dan membanggakan diri. 

°°°
@RKB Jemur Ng, 
26 Jumadil Awal 1439 H
~WA

∞∞ ENTRI TERKAIԎ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar