Sebenarnya menatap gerhana matahari ketika seluruh bulatannya tertutupi tidaklah mengapa, yaitu pada saat GMT yang hanya beberapa menit itu. Selebihnya maka akan berbahaya, yaitu ketika gerhana matahari sebagian dimana bulatan matahari tidak tertutupi sempurna sehingga bagian matahari yang terang yang memiliki intensitas kuat akan masuk ke dalam mata.
Untuk mengatasi keinginan tersebut (melihat gerhana matahari), dibawah ini adalah metode mudah dan aman untuk mengamati gerhana tersebut. Proses ini tidaklah untuk mengamati gerhana dengan menatap langit langsung namun melalui proyeksi sinar matahari pada sebuah layar.
Alat yang dibutuhkan:
1. Kardus
2. Pin
3. Cutter
Untuk proses pembuatannya silahkan nonton video berikut:
"Lubang depan bisa diperbesar lagi sedikit saja (asalkan bulat), kotaknya juga bisa diganti dengan kotak yang lebih besar (misalnya kardus mie atau bahkan kardus kulkas), agar proyeksinya jadi lebih besar dan terlihat lebih jelas."
Sekedar tambahan, di Indonesia, GMT terjadi tiap 33 tahun sekali. GMT terakhir terjadi pada tahun 1983 dan akan kembali terjadi tahun 2016 ini, yakni tanggal 9 Maret 2016 pagi. Jika sesuai jadwal maka akan terjadi lagi pada tahun 2049. Waktu yang entah kita masih memijakkan kaki di bumi ini atau tidak.
Bagi saudara muslim, jangan sampai terlewatkan shalat gerhananya.
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَافْزَعُوا إِلَى الصَّلاَةِ
”Jika kalian melihat gerhana tersebut (matahari atau bulan) , maka bersegeralah untuk melaksanakan shalat.” [HR. Bukhari]
_____
Ketintang Wiyata 15 Surabaya
Sebelah Barat Ranunesa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar