Blogger Widgets
..:: Galau?! Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang ::..

Kamis, 21 Juli 2016

Catatan MTQ-MR Jatim IV

Di sini, Universitas Trunojoyo Madura, Bangkalan, Pulau Madura, banyak pelajaran dan motivasi yang bisa ane ambil. Bergabung bersama kafilah Unesa di MTQ-MR IV, suasana kekeluargaannya begitu terasa, dengan teman-teman yg putra. Saya tidak ingin menceritakan banyak ceritanya, karena sebenarnya cerita kalian tidak lebih sedikit dari ceritaku disini. Hanya yang ingin ane tulis disini adalah bagaimana mereka-mereka yang berprestasi itu bisa membuatku berpikir, apa bedanya diriku dan diri mereka?

Lomba debat bahasa Inggris adalah yang memancing ane untuk menulis ini, dan setelah ini harus pula memacu diri bagaimana bisa seperti mereka. Tidak untuk berdebat menggunakan bahasa internasional itu, haha, bukan. Tapi, hanya ingin bisa berbicara lancar dan paham dengan apa yang dikatakan lawan bicara. Itu saja. Doakan saudaramu ini ya..

Mas David dan Mas Landry, 2 orang ini telah dua tahun bersama ane di MTQMN lalu dan MTQMR tahun ini. Mereka keren! Dan peserta lain juga.. Ketika berbicara itu loh, omongannya seperti air yang dituang dari gelas begitu saja. Seakan tidak dipikir lagi apa yang perlu diucapnya. Tinggal memikirkan alur penyampaian gagasannya. Haha, ya begitulah terlihat ketika lomba debat.. Adapun ane, haha jauuuuh, dipikir dulu baru bisa ngomong. Itupun sering salah..

Kok bisa kira-kira? Padahal ane dan mereka sama-sama orang Indonesia, sama-sama berbahasa Indonesia, sama-sama punya 24 jam, sama-sama makan nasi, sama-sama minum air, umur juga ga beda jauh. Pasti ada yang berbeda nih. Ane menduga jawabannya adalah karena mereka sering latihan dan lingkungan yang dikondisikan. Berangkat dari sana kemudian terbentuklah kebiasaan. Kebiasaan membentuk sikap. Sikap membentuk watak. Watak membentuk karakter. Ah apaan sih! Kok jauh banget bahasnya.. Ya, saya rasa pribahasa ala bisa karena biasa tepat untuk menggambarkan mereka...

Ya begitulah kira-kira. Membiasakan diri sehingga terbiasa.. Sama seperti ane yang kuliah di Jawa, datang ke Jawa ga tahu basa Jawa, kecuali piye kabare, aku tresno koe, siji loro telu papat limo, dan beberapa kata lagi haha.. Lalu bergaul dengan orang Jawa lama-lama mulai basa Jawa. Akhirnya sedikit-sedikit basa Jawa, hingga sudah bisa nyambung dikit kalau bicara pake basa Jawa. Jawa oh Jawa..

Dan dan akhirnya tadi pengumuman.. Unesa di posisi juara umum ke-5 dengan poin total 9, cukup jauh dengan UM di posisi 1 dengan poin 23. Dan ini dia, dugaanku benar, lomba debat bahasa Inggris (MDBI) juara 1 bro! Bahkan mas David meraih Best Speaker. Hebat-hebat.. ^^ Mengulang sukses mereka di MTQMN UI 2015 lalu yang berhasil meraih juara 2. Juara 1 di Jatim dan juara 2 di Indonesia. Selain itu, Unesa juga meraih juara 2 di MTrQ Putri..

Masih waktu pembukaan MTQ-MR Jatim.
Taman Kampus UTM. Masih baru.
Sebagian kafilah Unesa di taman kampus UTM.
Congrat! Unesa got 1st prize in MDBI, and also the 'Best Speaker' title for David Dwi Setiawan.
Pas penutupan, sampai jumpa.
OK. Ane tutup catatan ini dengan kata-kata yang kemarin dulu Pak Najah sampaikan ke ane. Beliau mengutip dari perkataan siapa gitu, ane lupa. Kata-kata ini keren menurut ane..

"Aku tidak akan merasa senang dengan kemenangan yang ku dapatkan dengan kebetulan, sebagaimana aku tidak akan merasa sedih dengan kekalahan yang ku dapatkan setelah usaha yang sungguh-sungguh..."

Begitu kurang lebih redaksinya. Sederhana tapi sangat luar biasa... 
Yuk sama-sama kita belajar dan ajak aku juga untuk terus belajar.. 
Barakallahu fiikum.. 

_____

Bangkalan, 21 Juli 2016 malam, bertepatan dengan 17 Syawal 1437 H.
Seorang yang ingin bisa berbahasa Inggris dengan fasih.

∞∞ ENTRI TERKAIԎ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar