Blogger Widgets
..:: Galau?! Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang ::..

Kamis, 28 Desember 2017

Kajian Malam Kemis DS: Al-Ghuraba'

📋Catatan Kajian Rutin Malam Kemis
Ust. Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc.
di Pesantren Darush Sholihin, Gunungkidul.

MEREKA YANG TERASING 
(AL-GHURABA')

Orang-orang yg terasing, dianggap aneh untuk menjalankan agamanya. Bagaimana kita hidup di zaman ini? Kalau kita sendirian di kampung, menjalankan Islam, akan merasa seperti orang yang terasing. Kita berjenggot merasa terasing. Kita bercelana di atas mata kaki, juga terasing. Kalau di antara wanita ada yg menutup aurat secara sempurna dianggap terasing. Kalau pedagang jujur sekali dalam perdagangannya, dalam timbangannya, juga dianggap terasing. Ingin mengikuti ajaran sesuai tuntunan nabi shallallahu 'alaihi wasallam, terasing. Bahkan ingin menjauhi kesyirikan, kian terasing.

Islam datang dalam keadaan asing. Namun, nabi bersabda: "Thuuba lilghuraba", beruntunglah orang-orang yang terasing. Ingat kata Imam Syafi'i: "Ridhannaasi ghayatun la tudrak", menuruti keinginan manusia tidak akan pernah selesai, karena keridhaan manusia macam-macam. Carilah keridhaan Allah.

Hadits Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

بدأ الإسلام غريباً وسيعود كما بدأ غريباً فطوبى للغرباء

"Islam datang dalam keadaan asing, akan kembali pula dalam keadaan asing. Sungguh beruntunglah orang-orang yang asing (al-ghuraba')." (HR. Muslim)

Al-Qadhi 'Iyadh menyebutkan makna hadits tersebut, Islam datang dari segelintir orang kemudian Islam menyebar sampai kemana-mana kemudian mulai surut hingga tidak tersisa kecuali dari orang sedikit.

Di antara ajaran-ajaran nabi yang mulai asing misalnya kalau hujan deras kita menjama' shalat atau adzannya ditambahkan kalimat: "Shallu fi buyutikum". Misal lain adalah sutrah (pembatas shalat), sujud tilawah, dll. Dimana jika kita melakukan hal-hal seperti tersebut, kita dianggap aneh, padahal yang demikian adalah ajaran nabi.

"Thuuba" ditafsirkan dgn surga atau pohon besar yg ada di surga. Ini menunjukkan bahwa menjalankan syariat Islam butuh kesabaran ekstra. Orang yang menjalankan syariat Islam dgn murni; dzikir tidak buat dzikir yang baru, ibadah tidak buat yang baru, butuh sabar. Tidak perlu membuat-buat shalawat baru. Shalawat yg paling baik adalah shalawat yang ada di dalam shalat, yakni shalawat Ibrahimiyah. Terkadang ada pujian yg mengangkat nabi seakan-akan sebagai Tuhan atau bertawassul kepada nabi. Misal dalam shalawat yg baitnya berbunyi "Ya Rabbi bil musthafa balligh maqasidana", ini artinya menjadikan nabi shallallahu 'alaihi wasallam sebagai tempat bertawassul padahal tidak boleh bertawassul dgn orang yang sudah meninggal. Para sahabat tidak ada yang melakukan seperti ini.

Lalu ada yang pernah bertanya pada nabi: "Siapa itu Ghuraba?" Jawab nabi: "Ghuraba adalah orang yang berusaha memperbaiki manusia ketika rusak." (HR. Ahmad 4: 74, dha'if berdasarkan jalurnya) [Namun ada hadits semisal, juga diriwayatkan oleh Ahmad 1: 184 dengan sanad jayyid]

Di hadits lain, dari 'Abdullah bin 'Amr bin 'Ash, ada yang bertanya pada nabi: "Siapa itu Ghuraba?". Jawab nabi: "Ghuraba adalah orang-orang yang shaleh yang berada di tengah banyaknya orang-orang yang jelek, lalu orang yang mendurhakainya lebih banyak daripada yang menaatinya." (HR. Ahmad 2: 177, hasan lighairihi)

Dari Anas bin Malik, Rasulullah bersabda: "Orang yg berpegang teguh pada agamanya seperti orang yg menggenggam bara api." (HR. Tirmidzi, hasan). Maknanya adalah orang yg menjalankan syariat seperti memegang barang api.

Sebagian salaf mengatakan, "Hendaknya engkau mengikuti jalan kebenaran. Jangan engkau berkecil hati dgn sedikitnya orang yang mengkuti jalan kebenaran tersebut. Hati-hatilah dengan jalan kebatilan. Jangan engkau tertipu dengan banyaknya orang yang mengikuti jalan kebatilan tersebut." (Madarij As-Salikin, 1: 22)

Bagaimana kiat-kiat agar bisa ISTIQAMAH?

Agar terus bisa istiqamah:
1. Mencari lingkungan yg baik
2. Memperbanyak doa
3. Cari terus majelis ilmu

Seseorang akan mencocoki teman karibnya, maka hendaknya ia mencari teman yang baik agar tetap istiqamah. Jangan lupa untuk panjatkan doa kepada Allah karena semuanya atas pertolongan Allah. Doa yg sering dibaca nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah: "Ya muqallibal qulub tsabbit qalbi ala dinik", "Wahai Dzat Yang Membolak-balikkan Hati, teguhkanlah aku di atas agama-Mu". Dan agar istiqamah, teruslah ngaji.

~~~
Gunungkidul, 11 Rabi' Ats-Tsani 1439 H/28 Desember 2017

Akhukum Fillah,
Wawan Ahmad

Link rekaman: https://www.youtube.com/watch?v=Y21eGis8e9s&feature=youtu.be

∞∞ ENTRI TERKAIԎ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar